Langsung ke konten utama

“Bagaimana Koperasi dapat Berkontribusi pada SDGs 2030”

 

Artikel dari Siska, Anggota Kokesma Untirta 2021.


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan Sustainable Development Goals ( SDGs) sebagai agenda global kelanjutan  Millennium Development Goals (MDGs). SDGs bertumpu pada tiga pilar: (1) pilar Sosial, pembangunan manusia dalam ruang lingkup sosial; (2) pilar Ekonomi, pembangunan ekonomi; (3) pilar Lingkungan, termasuk Keanekaragaman hayati. SDGs memiliki 18  pencapaian tujuan, salah satunya ialah hidup tanpa kemiskinan.

Strategi pemerintah Indonesia untuk mendukung SDGs di bidang Sumber Daya Manusia adalah dengan memberdayakan koperasi. contoh nya yaitu bentuk dukungan  Pemerinah Provinsi Jawa Timur terhadap pengembangan  usaha mikro dan koperasi adalah dengan memberikan hibah kepada koperasi perempuan. Koperasi perempuan adalah koperasi yang anggotanya dan pengurusnya adalah perempuan. Perempuan diharapkan berkontribusi untuk  meningkatkan pendapatan keluarga dan mengatasi masalah ekonomi dengan  memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

 Hal itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. kegiatan koperasi perempuan di pedesaan adalah usaha simpan pinjam, terutama bagi wanita dari keluarga berpenghasilan rendah yang dikelola bersama dan dapat saling menguntungkan. Salah satu koperasi wanita yang ada di Jawa Timur yaitu Kopwan Setia Bhakti Wanita telah mampu meningkatkan omset, asset dan jumlah anggotanya. Koperasi Setia Bhakti Wanita ini juga tidak hanya memberikan pinjaman saja tetapi juga turut memberikan pelatihan bagaimana cara menggunakan uang tersebut untuk usaha. Seperti dengan membuat kue untuk lebaran contohnya. Sehingga ini membuat skill wanita di pedesaan dapat meningkat dan bisa menghidupi kebutuhannya.

Awal mula berdinya koperasi Setia Bhakti Wanita ini bermula dari kumpulan ibu-ibu arisan yang terdiri dari 35 orang. Mereka adalah orang-orang yang punya komitmen dan idialisme. Setiap bulan mereka berkumpul dari rumah anggota satu ke yang lain secara bergiliran. Dan nilai arisannya sebesar Rp 2.000 per orang. Sekitar 1975 kelompok ini telah mempunyai usaha simpan pinjam walau kecil-kecilan. Waktu itu anggota bisa pinjam Rp 5 ribu yang dicicil 5 kali, kemudian terus berkembang dan pinjaman bisa meningkat hingga Rp 10 ribu. Seiring waktu, modalpun bertambah, pinjaman bisa semakin ditingkatkan menjadi Rp 50 ribu. Dan biasanya pinjaman tersebut digunakan untuk membuka usaha walaupun sifatnya temporer. Seperti misalnya membuat kue yang dijual tatkala lebaran. Pinjaman tidak hanya diberikan pada anggota arisan tapi juga masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan sebagai gerakan untuk melawan rentenir yang semakin merajalela waktu itu.

Logo koperasi “Setia Bhakti Wanita”

Anggota Koperasi “Setia Bhakti Wanita”

Keberadaan koperasi memberikan  manfaat bagi perempuan guna memberikan kontribusi pada peningkatan keluarganya.  Beberapa penelitian  menunjukkan bahwa koperasi wanita membantu anggotanya memenuhi kebutuhan sosial, meningkatkan kesejahteraan, dan meningkatkan bisnis wanita.


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota dalam Koperasi Mahasiswa

Koperasi mahasiswa adalah salah satu wadah bagi mahasiswa untuk berkumpul, berkolaborasi, dan mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang. Partisipasi aktif anggota dalam koperasi mahasiswa sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan organisasi ini. Namun, seringkali partisipasi anggota tidak maksimal, sehingga perlu adanya strategi efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan kontribusi dari seluruh anggota. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa strategi yang dapat membantu meningkatkan partisipasi anggota dalam koperasi mahasiswa. 1. Komunikasi Efektif  Menjalin komunikasi efektif adalah fondasi bagi hubungan yang berkelanjutan. Koperasi mahasiswa harus menjaga agar aliran informasi mengenai kegiatan, program, serta inisiatif yang sedang berlangsung dapat diterima oleh semua anggota dengan tepat waktu. Penggunaan berbagai saluran komunikasi, seperti surel, grup diskusi, dan media sosial, memungkinkan penyebaran informasi yang cepat dan merata. Selain itu...

Buletin Kokesma Edisi Pertama (Maret - Juli 2024)

 

PENDIDIKAN MENENGAH KOKESMA 2024

Pada tanggal 15 Juni 2024 Kokesma Untirta telah melaksanakan DIKMEN atau Pendidikan Menengah Kokesma. kegiatan ini merupakan pendidikan dan pelatihan tentang prinsip, pengelolaan, dan praktik koperasi. tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Dengan memahami prinsip-prinsip koperasi, pengelolaan yang baik, dan praktik terbaik dalam koperasi, individu dapat membantu memperkuat koperasi sebagai model bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi anggotanya. Dalam kegitan ini, peserta mendapatkan materi diantaranya manajemen organisasi yang disampaikan oleh pak Fredy Antonie selaku Lopenkop Provinsi Banten. Materi yang kedua yaitu manajemen keuangan koperasi yang disampaikan oleh pak Nasrullah Alfath selaku Pendamping Koperasi Dinas Koperasi Provinsi Banten. Materi terakhir yaitu Kesekretariatan yang disampaikan oleh Nurhavita Rahayu selaku Sekretaris Umum Kokesma Untirta. Selain mendapatka...