Langsung ke konten utama

Peran Koperasi Terhadap SDGs

 Artikel Oleh Muhamad Rizieq Zamzani, Anggota Kokesma Untirta 2021


Koperasi memiliki peran penting untuk perkembangan ekonomi masyarakat. Hal ini termasuk ke dalam program Sustainable Development Goals ( SDGs ) yang merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia. Para pemangku kepentingan dari berbagai sektor mendiskusikan berbagai hal mengenai kebijakan pembangunan, yang bertujuan untuk menciptakan kemitraan, pertukaran dan pengembangan terstruktur antara koperasi dan pemangku kepentingan dalam upaya Pembangunan Berkelanjutan dan tujuan-tujuannya (SDGs).

Sebagai mana telah terprogramkan empat sesi tematik tentang Pemberantasan Kemiskinan: Kesempatan, Perlindungan dan Pemberdayaan; Membangun Sistem Pangan yang Lebih Berkelanjutan: Kelaparan, Ketahanan Pangan dan Mata Pencaharian; Meningkatkan Akses terhadap Barang dan Jasa Dasar: dilihat dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya; Bagaimana Melindungi Lingkungan: Perhatian untuk Masyarakat. Kemudian pada puncaknya bersamaan dengan dibentuknya sesi panel kerja mengenai tiga Prioritas Pembangunan Strategis Asia Pasifik yaitu, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; Youth Inclusion and Exploring ‘Work’ dan ‘Ownership’ Structures in Co-operatives. Yakni bagaimana keterlibatan generasi sekarang dalam struktur kerja serta kepemilikan koperasi.

Diadakannya konferensi di Hotel Galadari, Kolombo (Sri Lanka), berfokus pada isu mengenai bagaimana para pemangku kepentingan dapat bekerja untuk menciptakan kemitraan baru antara koperasi dan pemangku kepentingan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Konferensi ini sebelumnya telah menetapkan beberapa sasaran yang menjadi fokus koperasi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs).  Target mengenai Pengurangan Kemiskinan (No Poverty), Hilangnya Kelaparan (Zero Hunger), Kehidupan bawah laut (Life below water), Tanggungjawab Produksi dan Konsumen (Responsible Consumtion and Production), serta Kemitraan untuk Pembangunan (Partnership for Development) menjadi beberapa isu yang ingin dicapai koperasi bersama-sama sejalan target pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Upali Herath, Direktur Koperasi Asuransi di Sri Lanka menunjukkan bagaimana koperasi memberikan keamanan dan perlindungan kepada orang miskin dengan membiarkan mereka mengubah risiko individu menjadi risiko kolektif. Herath memberi contoh termasuk Koperasi Simpanan & Kredit, Koperasi Susu AMUL, dan Koperasi Konsumen di Sri Lanka selama Perang Dunia Kedua. Bahkan setelah kemerdekaan Sri Lanka masih berkecamuk dengan berbagai permasalahan internal namun dapat bangkit membangun ekonomi dan sosial dengan berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan melalui kerja-kerja koperasi.

Panel berikutnya mengenai Pemberantasan Kemiskinan memberikan banyak wacana mengenai bagaimana membangun sistem supply dan produksi makanan yang berkecukupan. Pada panel Ini menggemakan apa yang telah kita ketahui tentang bagaimana gerakan kooperatif menciptakan penyangga terhadap risiko masa depan bagi anggotanya, dan juga memperluas pemahaman kita dengan membahas peran koperasi di daerah konflik. Ini menegaskan kembali iman kita pada koperasi sebagai agen perubahan yang dapat mengurangi kemiskinan, dan memberi manfaat bagi anggota bagaimana cara hidup yang layak dan menjalani kehidupan yang bermartabat.

Konferensi ini berakhir dengan sejumlah rencana aksi dan rekomendasi yang menjadi rujukan bagi para mitra koperasi dalam pembangunan berkelanjutan. Rujukan ini membuat semacam peta jalan bagi tiap-tiap negara anggota di Asia Pacific tentang bagaimana membangun akses terhadap supplai makananan dan kebutuhan dasar secara berkelanjutan oleh koperasi, dan perlindungan terhadap kelestarian sumber daya alam dan energy untuk masa depan dunia.

.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Efektif untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota dalam Koperasi Mahasiswa

Koperasi mahasiswa adalah salah satu wadah bagi mahasiswa untuk berkumpul, berkolaborasi, dan mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang. Partisipasi aktif anggota dalam koperasi mahasiswa sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan organisasi ini. Namun, seringkali partisipasi anggota tidak maksimal, sehingga perlu adanya strategi efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan kontribusi dari seluruh anggota. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa strategi yang dapat membantu meningkatkan partisipasi anggota dalam koperasi mahasiswa. 1. Komunikasi Efektif  Menjalin komunikasi efektif adalah fondasi bagi hubungan yang berkelanjutan. Koperasi mahasiswa harus menjaga agar aliran informasi mengenai kegiatan, program, serta inisiatif yang sedang berlangsung dapat diterima oleh semua anggota dengan tepat waktu. Penggunaan berbagai saluran komunikasi, seperti surel, grup diskusi, dan media sosial, memungkinkan penyebaran informasi yang cepat dan merata. Selain itu...

Buletin Kokesma Edisi Pertama (Maret - Juli 2024)

 

PENDIDIKAN MENENGAH KOKESMA 2024

Pada tanggal 15 Juni 2024 Kokesma Untirta telah melaksanakan DIKMEN atau Pendidikan Menengah Kokesma. kegiatan ini merupakan pendidikan dan pelatihan tentang prinsip, pengelolaan, dan praktik koperasi. tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Dengan memahami prinsip-prinsip koperasi, pengelolaan yang baik, dan praktik terbaik dalam koperasi, individu dapat membantu memperkuat koperasi sebagai model bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi anggotanya. Dalam kegitan ini, peserta mendapatkan materi diantaranya manajemen organisasi yang disampaikan oleh pak Fredy Antonie selaku Lopenkop Provinsi Banten. Materi yang kedua yaitu manajemen keuangan koperasi yang disampaikan oleh pak Nasrullah Alfath selaku Pendamping Koperasi Dinas Koperasi Provinsi Banten. Materi terakhir yaitu Kesekretariatan yang disampaikan oleh Nurhavita Rahayu selaku Sekretaris Umum Kokesma Untirta. Selain mendapatka...