Artikel Oleh Rizqa Meliza, Anggota Kokesma Untirta 2021
Pandemi COVID-19 merupakan salah satu wabah yang khususnya memberikan dampak perekonomian bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Adanya pembatasan aktivitas kegiatan ekonomi menyebabkan para pelaku UMKM kehilangan akses dalam memasarkan produknya. Dengan asas kekeluargaan yang dimiliki, koperasi harus dapat menjadi wadah bagi para UMKM untuk bekerja dan maju bersama. Para pelaku usaha dituntut membuat inovasi dengan memanfaatkan digitalisasi.
Pemasaran dengan berbasis digital bisa terbilang efektif dan menjanjikan di masa pandemi saat ini. Akses pemasaran menggunakan digital juga terbilang sangat luas dan cepat untuk jangkauan masyarakat. Selain itu, adanya teknologi yang semakin mapan diiringi dengan kecepatan transaksi yang semakin mudah dan cepat sangat membantu para pembisnis digital.
Meskipun ada penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemudian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis skala mikro (PPKM mikro) tak mengurangi konsumen di negara ini untuk melakukan transaksi perdagangan jual beli maupun belanja barang-barang kebutuhan melalui online.
Sebanyak 88,1% pengguna internet di Indonesia memakai layanan e-commerce untuk membeli produk tertentu dalam beberapa bulan terakhir. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dalam hasil survei We Are Social pada April 2021. Tingginya pertumbuhan e-commerce di Indonesia sudah jelas sabaga akibat dari pandemi Covid-19.
Indonesia berpeluang menggarap bisnis berbasis digital lebih luas lagi. Berbekal kelebihan demografinya, Indonesia harusnya tidak lagi menjadi sekadar target pasar asing, melainkan menjadi lahan subur persemaian pengusaha e-commerce yang mumpuni, atau bahkan menjadi pelaku kelas dunia. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat ikut andil dalam meningkatkan pertumbahan ekonomi nasional.
Komentar
Posting Komentar